"Ada saatnya dalam hidupmu engkau ingin sendiri saja bersama angin menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata." (Bung Karno, 1993)
Bung Karno, kata-katamu di atas membuatku tersenyum dalam diam, mencoba menikmati kesendirian:) Malam ini begitu berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Berbagai macam masalah sedang berkumpul dan berkerumun di otakku, complicated... Sejujurnya aku benci situasi seperti ini! Bukan permasalahan-permasalahan itu yang aku benci, tapi...
Ini ibarat orang mual ketika mabuk darat, semakin berusaha menahan muntah semakin terasa mual dan begitu menyakitkan di badan, tapi ketika bisa memuntahkan semuanya dia akan merasa lega dan lebih baik, ya meskipun butuh beberapa waktu untuk mengembalikan badan jadi fresh lagi :)
Aku sedang "mual" sekarang, begitu sakit rasanya. tapi... sedang tidak ada tempat yang tempat untuk aku memuntahkannya. Memuntahkan? Iya memuntahkan segala unek-unekku. Mungkin hal ini biasa saja bagi orang "tertutup" tapi luar biasa untukku. Aku paling tidak bisa memendam sendiri permasalahan, kesedihan, kekecewaan, dan sebagainya... Aku tidak menuntut untuk ditenangkan, aku hanya ingin bercerita, itu saja. Dengan bercerita rasanya bebanku sedikit berkurang.
Mas Surya, orang pertama tempat biasanya aku mencurahkan segalanya sedang tidak memungkinkan untuk aku ajak ngobrol. Dila, Ella, Evi? hmmm jangan lah... Sebenarnya aku bisa curhat ke Papa & Mama, mereka pun pasti bukan hanya sekedar mendengarkan ceritaku, tetapi juga pasti menenangkan dan memberi nasehat. Tapi aku gak mau mereka kepikiran denganku, udah cukup aku membuat mereka ikut sedih, apalagi aku merasa belum bisa berbakti sama sekali bahkan membanggakan.
Bercerita kepada Allah memang yang terbaik :)
Ya Allah,
sejukkanlah hatiku
dari kesedihan dan kekecewaannya
dalam tidurku malam ini,
dan bangunkanlah aku esok pagi
sebagai jiwa yang lebih percaya diri,
berizki yang berkah,
yang mencintai dan dicintai dengan setia.
Yang menjadikan hidupku lebih baik,
lebih indah dan lebih membahagiakan.
(Muhamad Agus Syafii)